Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum

Jakarta, Properti Indonesia – Tidak dipungkiri sepanjang 2020 membuat sektor properti terpuruk akibat pandemi Covid-19 khususnya di wilayah Asia Pasifik. Namun demikian banyak yang optimis bahwa sektor ini akan bangkit kembali di tahun 2021. Menurut lembaga konsultan real estat Jones Lang LaSalle (JLL) Australia, tahun depan akan mengalami pertumbuhan siklus real estat di wilayah Asia Pasifik. 

Salah satunya adalah sub sektor perkantoran yang diperkirakan akan meningkat seiring dengan pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19. Sebelumnya, sub-sektor perkantoran mengalami penurunan volume sewa kantor sebanyak 25% dari kuartal I hingga kuartal 3 tahun 2020. Meski begitu pasar perkantoran tidak mati sepenuhnya, justru menciptakan kembali kantor-kantor di masa mendatang karena akan banyak ruang kolaborasi karena orang-orang dapat bekerja dari mana saja. 

JLL mengungkapkan penurunan sewa kantor masih meningkat hingga tahun depan dengan secara umum datar dengan level di tahun ini. Sementara ada pergeseran ke arah ruang berkualitas dengan 40% ruang kantor di Asia Pasifik untuk direnovasi. Adapun sekitar 7,3 juta meter persegi  ruang kantor untuk tahun 2021 di seluruh Asia Pasifik, setara sekitar 2,5 kali lipat jumlah ruang kantor Grade A di CBD Singapura dan suplainya lebih banyak ke China dan India. 

Kemudian prediksi JLL untuk tahun 2021 hingga 2024, pertumbuhan sewa perkantoran paling tinggi di Taipei sekitar 25% dan Singapura sekitar 15%. Sementara pertumbuhan nilai modal paling tinggi berada di Singapura sebanyak 20%.