Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum

Jakarta, Properti Indonesia – Bisnis properti diproyeksi akan rebound di tahun 2021 setelah sepanjang tahun ini mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19. Adapun, faktor pendukung lainnya adalah terkait mulai terdistribusinya vaksin oleh pemerintah secara bertahap. 

Di penghujung tahun 2020 lalu, beberapa pengembang properti juga mulai menunjukkan hasil yang positif. Proyeksi tersebut belum lama ini disampaikan oleh riset CLSA dan CL Securities Taiwan Co.Ltds yang menyatakan pengembang properti Lippo Karawaci (LPKR) dan Ciputra Group (CTRA) akan rebound dengan kinerja positif di tahun depan. 

“Kami memperkirakan pertumbuhan 12% secara year on year (yoy) dalam pemasaran penjualan pada 2021, setelah terjadi penurunan 3% yoy pada 2020,” ungkap riset CLSA dan CL Securities Taiwan Co.Ltds, Senin (14/12). 

Pada sub sektor pusat perbelanjaan, retail, atau mall juga diprediksi kembali normal pada pertengahan tahun 2021 dan dinilai bisa menguntungkan untuk Lippo Karawaci, Ciputra Group, maupun Pakuwon Jati Tbk yang memiliki bisnis ini.

Dalam riset disebutkan emiten dapat menerapkan diskon sewa hingga 50% untuk mall, dikarenakan kunjungan yang masih kurang di masa pandemi. Tetapi diskon tersebut akan dikurangi 10% setiap bulannya. 

Kawasan mall yang menunjukkan pemulihan trafik berada di Surabaya sekitar 70% hingga 75% dari kondisi sebelum pandemi Covid-19 sementara di Jakarta sekitar 50%. Pihak CLSA memperkirakan pendapatan tahunan berulang tumbuh 10% pada tahun 2021, bersama dengan pengurangan diskon sewa di mall sepanjang tahun. 

CSLA juga menjelaskan sektor properti telah memasuki tren pemulihan sejak kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dilonggarkan pada Juli lalu. Tren pemulihan juga berpusat pada hunian tapak dengan harga di bawah Rp1 miliar dengan pangsa pasar end user meningkat hingga kuartal III-2020.