Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum

Jakarta, Properti Indonesia – Developer properti PT Ciputra Development Tbk dengan kode saham CTRA tercatat mengantongi hasil pra-penjualan (marketing sales) sebesar Rp3,8 triliun hingga September atau kuartal III-2020. Hasil marketing sales tersebut diperoleh melalui penjualan hunian tapak dan tanah kavling sebanyak Rp3,4 triliun serta penjualan perkantoran, ruko, dan apartemen. 

Direktur Utama Ciputra Development, Candra Ciputra dalam paparan Public Expose CTRA 2020 di Jakarta, Kamis, 3 Desember 2020 menuturkan, pencapaian emiten mengalami penurunan sebesar 9% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Penurunan tersebut tidak lain dikarenakan pemberlakuan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran pandemi Covid-19. 

Perolehan marketing sales ini dikatakan mencapai target emiten sebesar 82,22% dari target yang direvisi sebesar Rp4,5 triliun. Namun CTRA menunjukkan adanya kenaikan positif marketing sales sepanjang kuartal ketiga, diantaranya pada bulan Juli mencapai Rp548 miliar, Agustus Rp552 miliar, dan September mencapai Rp654 miliar.

Pihak emiten mengharapkan agar tren positif ini dapat diteruskan hingga akhir tahun 2020. Untuk mencapai target yang telah ditetapkan, CTRA telah menyiapkan beberapa proyek klaster perumahan baru. Diantaranya ada klaster Elecio di CitraGarden Puri (Jakarta Barat), klaster Benoa, klaster Ayodya, dan klaster Seminyak di Citra Maja Raya, klaster Avante, klaster Viale, dan ruko Academia di CitraRaya Tangerang. Adapun klaster Orinoco di kawasan proyek Citra Sentul Raya dan ruko Delft Shop Office di Citra Land City Losari Makassar. 

“Hal ini tidak terlepas dari pengalaman dan reputasi grup Ciputra dalam mengkaji pasar, persiapan tim digital marketing, infrastruktur jaringan database, kerja sama tim penjualan yang baik, serta pengembangan konsep produk yang ditawarkan,” jelas Direktur dan Sekretaris Ciputra Development Tulus Santoso. 

Ciputra Development juga berencana akan menganggarkan modal kerja (capital expenditure) di tahun 2021 sebanyak Rp1,1 triliun. Menurut Tulus anggaran capex untuk tahun depan akan disesuaikan melihat perkembangan pandemi Covid-19. “Mungkin kami akan lebih optimis bisa mencapai seperti 2019, ketika tidak ada pandemi atau bahkan melebihi sedikit,” ujar Tulus.