Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum
Lembar Kerja Peraturan
Judul | Aksi Obligasi Emiten Properti |
---|---|
Konten |
Jakarta,
Properti Indonesia – Sejumlah perusahaan properti kembali menerbitkan surat utang atau obligasi pada awal tahun 2021. Opsi ini dilakukan sebagai refinancing utang lama maupun menopang aksi ekspansi. Hal ini karena
kebijakan Penerbitan Surat Berharga Negara dan Obligasi Indonesia diprediksi
akan optimal pada tahun ini dan pasar obligasi korporasi akan pulih. Menurut data dari PT
Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), tercatat ada 29 emiten yang menerbitkan
surat utang sebanyak Rp32,2 triliun. Dengan total rencana emisi Rp8,2 triliun
dari lima perusahaan properti. Adapun beberapa perusahaan
yang menerbitkan obligasi diantaranya PT Adhi Commuter Properti (ACP) berencana
menerbitkan obligasi sebesar Rp500 miliar yang terdiri dari seri A dan B.
Rencananya penerbitan obligasi ini pada April 2021 untuk digunakan akuisisi
lahan. Dalam penerbitan obligasi ACP menggandeng pihak berwenang Penjamin
Pelaksana Emisi Efek (PPE) Obligasi yakni Succor Asset Management. Kemudian pengembang PT PP
Properti Tbk (PPRO) akan menerbitkan obligasi pada kuartal I-2021 sebesar Rp2
triliun yang akan digunakan sebagai working
capital atau modal kerja dalam dua tahap. Hal ini karena PTPP menilai pasar
obligasi sudah mulai membaik. Sementara pada Juli 2021 mendatang PTPP memiliki
jatuh tempo obligasi berkelanjutan II tahap I-201 seri A dengan nilai pokok
Rp1,04 triliun. Pengembang PT Ciputra Development
Tbk (CTRA) akan menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term note/MTN)
senilai SGD$400 juta atau Rp4,24 triliun melalui program multicurrency MTN.
Ditujukan untuk melakukan pembiayaan kembali utang perusahaan yang akan jatuh
tempo. Pengembang PT Duta Anggada
Realty yang merupakan pengelola Citywalk Sudirman Jakarta dari Grup Gunung Sewu
menerbitkan obligasi berkelanjutan II Duta Anggada Realty tahap I-2021 dengan
nilai Rp225 miliar. Obligasi ini merupakan bagian pertama dari obligasi
berkelanjutan II Duta Anggada Realty dengan nilai total penerbitan sebesar
Rp300 miliar. Selanjutnya, pengembang
properti Lippo Karawaci menerbitkan obligasi sebesar $325 juta atau Rp4,56
triliun. Hal ini karena emiten telah menunjukkan perkembangan yang cukup bagus.
Obligasi tersebut akan digunakan emiten untuk melunasi hutang yang jatuh tempo
pada 2022 mendatang.
Adapun, Agung Podomoro Land mengeluarkan obligasi internasional sebanyak $300 juta atau
Rp4,21 triliun. |
Tanggal | 22 January 2021 10:29:00 |
Kategori | |
Lampiran | |